Arsitektur Telematika
Arsitektur telematika adalah sebuah aplikasi yang secara
logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer dan
lapisan data dari sebuah arsitektur layer – layer TCP/IP).
Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai
arsitektur, adalah:
1. Arsitektur sistem pemrosesan,
2. Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, dan
3. Arsitektur data.
Arsitektur itu
sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu dari sisi client dan sisi
server. Untuk penjelasan pertama saya akan membahas mengenai arsitektur
telematika. Istilah arsitekturmengacu pada desain sebuah aplikasi, atau
dimana komponen yang membentuk suatu sistem ditempatkan dan bagaimana mereka
berkomunikasi. Jadi secara sederhana arsitektur
telematika yaitu sebuah struktur desain yang secara logic dapat
meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Selanjutnya akan
dibahas model arsitektur telematika yang terdiri dari client dan server.
Pengertian client-server merupakan sebuah paradigma dalam
teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke
dalam dua pihak, yiatu pihak client dan pihak server. 15 tahun sejak
diperkenalkan client-server telah menjadi pilihan dalam arsitektur aplikasi.
Client-server diaplikasikan pada aplikasi mainframe yang sangat besar untuk
membagi beban proses loading antara client dan server. Sebagai dampaknya
client-server telah mengubah cara atau pola pikir kita dalam mendesain dan
membangun aplikasi. Dan ini sangat membantu end-user dalam peng-harapan tentang
“the look and feel” dari multiuser software. Dalam perkembangannya,
client-server dikembangkan oleh dominasi perusahaan-perusahaan software besar
yaitu Baan, Informix, Lotus, Microsoft, Novell, Oracle, PeopleSoft, SAP, Sun,
dan Sybase. Perusahaan-perusahaan ini adalah superstar pada era pertama
dimunculkannya konsep client/ server. Saat ini perusahaanperusahaan ini telah
menjadi perusahaan komputer yang stabil dan besar.
Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web khusus
eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai
contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML;
tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik Server:
- Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
- Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
- Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
· Jenis-jenisya
yaitu : web server, FTP server, database server, E-mail
server, file server, print server. Kebanyakan web layanan ini juga
jenis server.
Karakteristik Server:
1. Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
2. Melayani permintaan klien kemudian menjawab dengan
data yang diminta ke klien.
3. Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain
untuk melayani permintaan klien.
4. Jenis server khusus mencakup: web server,
FTP server, database server, E-mail server, file server, print server.
Kebanyakan layanan web ini juga jenis server.
Tiga elemen utama sebuah
arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur, adalah:
1. Arsitektur
sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem
operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan
pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap. Standar merupakan
format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin bahwa perlengkapan dan software
dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.
2. Arsitektur
telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi
perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta
dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.
3. Arsitektur
data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di
atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan
organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta
untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam
lingkup luas.
Dengan kemajuan
teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi atau lebih dikenal dikenal
dengan istilah Telematika atau dalam istilah asingnya ICT (Information and
Communication Technology) menawarkan sesuatu yang pada awal perkembangan
komputer sangatlah mahal yaitu mini komputer, workstation dan personal komputer
yang memiliki kemampuan setara mainframe dengan harga yang jauh lebih murah.
Hal itu mendorong
munculnya paradigma baru dalam pemrosesan data yaitu apa yang disebut
Distributed Processing dimana sejumlah komputer mini komputer, workstation atau
personal komputer menangani semua proses yang didistribusikan secara phisik
melalui jalur jaringan komunikasi.
Salah satu bentuk
dari distributed processing adalah arsitektur client-server. MenurutWikipedia, klien-server atau client-server merupakan
sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk
mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server.
Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang
terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan
komponen server.
Komponen client juga
sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut
sebagai back-end. Komponenclient dari aplikasi tersebut
dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna.
Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan
oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan
mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas
mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap
beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan
menerima request dari clinet, dan langsung memprosesnya dan
mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepadaclient. Client pun
menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan
menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi
dengan pengguna.
Beberapa model arsitektur
klien-server:
A. Arsitektur
Mainframe
Pada arsitektur ini,
terdapat sebuah komputer pusat (host) yang memiliki sumber daya yang sangat
besar, baik memori, processor maupun media penyimpanan. Mainframe menyediakan
sedikit waktu dan sebagian memorinya untuk setiap pemakai (user), kemudian
berpindah lagi kepada pemakain lain, lalu kembali kepemakai yang pertama.
Perpindahan ini tidak dirasakan oleh pemakai, seolah-olah tidak ada apa-apa.
Jenis komputer ini memiliki suatu Central Processing Unit, Storage Device yang
agak besar (kira-kira sebesar 2 lemari pakaian) dan ditempatkan pada tempat
tersendiri. Peralatan CPU dan Storage tersebut dihubungkan dengan banyak
terminal yang terdiri dari keyboard dan monitor saja. Melalui komputer
terminal, pengguna mengakses sumber daya tersebut. Komputer terminal hanya
memiliki monitor/keyboard dan tidak memiliki CPU. Semua sumber daya yang
diperlukan terminal dilayani oleh komputer host. Model ini berkembang pada
akhir tahun 1980-an.
B. Arsitektur
File Sharing
Pada arsitektur ini
komputer server menyediakan file-file yang tersimpan di media penyimpanan
server yang dapat diakses oleh pengguna. Arsitektur file sharingmemiliki
keterbatasan, terutama jika jumlah pengakses semakin banyak serta ukuran file
yang di shaing sangat besar. Hal ini dapat mengakibatkan transfer data menjadi
lambat. Model ini populer pada tahun 1990-an.
C. Arsitektur
Client/Server
Karena keterbatasan
sistem file sharing, dikembangkanlah arsitektur client/server. Dengan
arsitektur ini, query data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat karena
yang ditransfer bukanlah file, tetapi hanyalah hasil dari query tersebut. RPC (Remote
Procedure Calls) memegang peranan penting pada arsitektur
client/server. Client server dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu model Two-tier dan Three-tier.
Model Two-tier
Model Two-tier terdiri dari tiga
komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client(yang meminta
serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen
tersebut yaitu :
1. User
Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan
langsung oleh user.
2. Manajemen
Proses.
3. Database.
Model ini memisahkan peranan user
interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
Pada gambar tersebut,
user interface yang merupakan bagian dari program aplikasi melayani input dari
user. Input tersebut diproses oleh Manajemen Proses dan melakukan query data ke
database (dalam bentuk perintah SQL). Pada database server juga bisa memiliki
Manajemen Proses untuk melayani query tersebut, biasanya ditulis ke dalam
bentuk Stored Procedure.
D. Model
Three-tier
Pada model ini
disisipkan satu layer tambahan diantara user interface tier dan database tier.
Tier tersebut dinamakan middle-tier. Middle-Tier terdiri dari
bussiness logic dan rules yang menjembatani query user dan database, sehingga
program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus
memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.
Dengan adanya server middle-tier ini, beban database server berkurang. Jika
query semakin banyak dan/atau jumlah pengguna bertambah, maka server-server ini
dapat ditambah, tanpa merubah struktur yang sudah ada. Ada berbagai macam
software yang dapat digunakan sebagai server middle-tier. Contohnya MTS (Microsoft Transaction
Server) dan MIDAS.
0 komentar:
Posting Komentar