Jumat, 30 November 2012

KOMUNIKASI ASERTIF

Diposting oleh Unknown di 00.48 1 komentar
komunikasi asertif adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain.  ketika kita dengan tegas dan positif mengekspresikan diri kita. tanpa maksud mengalah dan juga menyerang orang lain. Kunci utama dalam berkomunikasi asertif adalah "i Messege" sampaikan perasaan, pikiran, atau opini anda. tidak ada satu kekuatan pun di dunia yang dapat menghambat anda untuk berkomunikasi.

Dalam bersikap asertif, seseorang dituntut untuk jujur terhadap dirinya dan jujur pula dalam mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan ataupun merugikan pihak lainnya.

Kita bersikap asertif ketika kita mampu untuk berkata "tidak", mampu meminta pertolongan, mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar, dan mampu berkomunikasi tentang hal-hal yang bersifat umum. Jadi, asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak, pikiran, perasaan, dan kepercayaan secara langsung, jujur, terhormat, dan tidak mengganggu hak orang lain. Jadi, kita berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan, perasaan, dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti orang lain.
Sikap asertif itu perlu supaya kita lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan. Dengan bersikap asertif, kita dapat belajar untuk lebih menghargai diri sendiri dan orang lain, mengekspresikan perasaan positif dan negatif, percaya diri, mau mendengarkan orang lain, mengembangkan kontrol diri, mengembangkan kemampuan untuk menolak tanpa merasa bersalah, dan berani meminta bantuan orang lain ketika membutuhkan. Wah, banyak banget ya keuntungan sikap asertif itu.
Jadi asertif itu cukup mudah. Sikap asertif terutama dibutuhkan ketika kita dan teman kita memiliki keinginan atau pikiran yang berbeda. Kita bersikap asertif ketika kita menyatakan perasaan dan masalah diri dengan menjelaskan bahwa tingkah laku dan masalah orang lain yang mengganggu dan merugikan diri kita, misalnya "saya merasa tertekan bila kamu memaksakan keinginanmu".

Ketika berkomunikasi dengan orang lain, nyatakanlah keinginan dan alasanmu dengan jelas, seperti "Aku tidak ingin kamu memaksa saya ikut bolos kuliahnya Pak Tampi karena saya tidak siap dengan risiko yang akan aku hadapi". Kemudian, tanyakanlah pendapat kawan bicara mengenai keinginan dan alasan kita itu.

Jika teman kita tetap merasa keberatan, sampaikanlah penolakan secara halus, seperti "maaf, aku tetap tidak mau membolos". Atau, bisa juga kita membuat kesepakatan dengan teman kita itu, seperti "nda usahmi kita bolos, klo kuliahnya dah kelar kita pergi nongkrong di boga hunting cewe-cewe".

Ketika kita bicara asertif, kita dituntut untuk tahu alasan-alasan mengapa kita menolak atau menerima ajakan teman. Jadi, kita tahu akibat dan sebab sesuatu yang akan kita lakukan. Dengan bersikap asertif, tidak serta-merta keinginan kita diterima orang lain. Namun, lewat sikap asertif, kita dapat belajar berpikir logis dan belajar memahami teman.


PERILAKU ASERTIF

Gaya berkomunikasi (style of communication) juga sangat berpengaruh terhadap perilaku atau tingkah laku sehari-hari baik berkomunikasi pasif, asertif dan agresif.  Tingkah laku yang tumbuh dalam diri menggunakan komunikasi asertif antara lain:

1. Menjelaskan tentang perasaan, kebutuhan dan tujuan yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang berhubungan.
2. Mampu berkomunikasi secara sabar tanpa bermaksud menyerang orang lain.
3. Tegas dalam menentukan pilihan tanpa memaksakan kehendak kepada orang lain.
4. Bermain dalam ketentuan yang jelas dan rasional
5. Mengatakan kebenaran dalam mempertahankan tujuan walaupun muncul konflik tetapi selalu menjaga perasaan orang lain.
6. Tetap berpandang positif dan baik dalam menghadapi suatu permasalahan.
7. Percaya diri dan terbuka
8. Mampu memberi dan menerima umpan balik hal-hal positif dan negatif
9. Cara pandang yang positif dan optimis
1. Mengerti tentang bernegoisasi diantara perbedaan-perbedaan pendapat orang lain
TEKNIK KOMUNIKASI YANG BERKAITAN DALAM PERILAKU POSITIF ASERTIF
Ada beberapa teknik yang berkaitan dan berhubungan dalam perilaku positif asertif antara lain:
1. Menggunakan ekspresi yang nyaman untuk dipandang, selalu menjaga pandangan mata secara baik
2. Menjaga intonasi dalam memberikan ketegasan tapi dapat menyenangkan orang lain.
3. Mendengarkan secara baik lawan bicara yang sedang mengatakan sesuatu
4. Menanyakan pertanyaan apabila membutuhkan penjelasan
5. Selau berpandang untuk menemukan solusi yang terbaik dalam menyelesaikan suatu masalah.

Kategori perilaku asertif
Prinsip dan bentuk asertif antara lain:
· pada prinsipnya asertif adalah kecakapan orang untuk berkata tidak, untuk meminta bantuan atau minta tolong orang lain kecakapan untuk mengekspresikan perasaan-perasaan positif maupun negative kecakapan untuk melakukan inisiatif dan memulai pembicaraan.

Ada 3 kategori perilaku asertif yaitu :
  1.  asertif penolakan yaitu ucapan untuk memperhalus, seperti misalnya : maaf!
  2. asertif pujian yaitu mengekspresikan perasaan positif, seperti misalnya menghargai, menyukai, mencintai, mengagumi, memuji dan bersyukur
  3. asertif permintaan yaitu asertif yang terjadi kalau seseorang meminta orang lain melakukan sesuatu yang memungkinkan kebutuhan atau tujuan seseorang tercapai tanpa tekanan atau paksaan.
ASERTIF DAN AGRESIF

     Terkadang orang keliru menyamakan asertif dengan agresif. Kita sering melihat kedua hal ini sama saja. Kunci perbedaannya adalah sebagai berikut.
   Orang yang bersikap asertif akan mengekspresikan dirinya dengan menghormati orang lain. Ia juga menginginkan yang terbaik bagi orang lain, menghormati dirinya sendiri, berpikir "menang- menang" dan mencari cara untuk mendapatkan kesepakatan yang adil tanpa merugikan siapa pun.

   Orang yang agresif cenderung menggunakan strategi yang manipulatif, mencari keuntungan diri sendiri dengan taktik yang mengecoh pihak lain, tak menghargai hak orang lain, kasar, kejam, menghina, yang mengakibatkan mereka kehilangan martabat. Mereka memiliki asumsi yang negatif terhadap motivasi orang lain, dan selalu berpikir untuk membalas. Mereka tidak berpikir dengan sudut pandang orang lain. Mereka menang dengan mengorbankan orang lain dan menciptakan konflik yang tidak perlu.

   Orang yang pasif tidak tahu bagaimana mengomunikasikan perasaannya dengan tepat kepada orang lain. Mereka cenderung takut menghadapi konflik yang akan timbul bila mereka mengekspresikan pikiran dan perasaannya secara terbuka. Mereka membiarkan kebutuhan mereka tak terpenuhi, hak nya dilanggar, dan menutupi perasaannya agar "kedamaian terpelihara". Mereka membiarkan orang lain menang dan membiarkan dirinya kalah. Padahal kenyataannya semua pihak yang terlibat sebenarnya kalah, setidaknya sampai pada taraf tertentu.

Keuntungan berperilaku asertif, dengan menyatakan apa adanya perasaan atau emosinya seseorang tidak akan dikendalikan orang lain, efektif dalam berinteraksi,  lebih dihargai orang lain, menjadi lebih percaya diri dan memiliki rasa puas.


 

*Tya Lolita Vertika* Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos