BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi informasi dan
komunikasi, pada masa sekarang tidak dapat dilepaskan dengan telematika
(cyberspace). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, telah
mempengaruhi banyak aspek kehidupan di masyarakat, antara lain dalam
perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan
jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi
dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia.
Pada saat ini informasi sudah banyak berkembang sedemikian rupa, hanya saja
harus adanya dukungan teknologi. Teknologi telematika yang telah berkembang
sehingga mampu menyampaikan suatu informasi.
Penggunaan teknologi
telematika dan aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan,
serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika
juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta
meningkatkan keharmonisan dikalangan masyarakat.
Sebagai contoh, teknologi
informasi sekarang memainkan peranan penting dalam masyarakat di berbagai
bidang termasuk pendidikan. Karena belajar tidak hanaya di kelas dan tak perlu
repot mencari buku ke took buku,dapan juga menghemat waktu, biaya, tenaga, dan
lain-lain
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Layanan Telematika
Istilah telematika
berasal dari bahasa Perancis “telematique” yang merupakan gabungan dua kata,
yaitu telekomunikasi dan informatika. Jadi pengertian Telematika sendiri lebih
mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam
sistem telekomunikasi. Telematika berhubungan erat dengan kebutuhan pengguna
(user) untuk pemenuhan informasi yang dinginkan user. Hal tersebut berhubungan
dengan layanan- layanan (service) yang ada pada telematika. Yang termasuk dalam telematika ini adalah
layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada
sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah
satu contoh telematika.
2.2 Layanan Telematika dibagi menjadi
4 bagian.
2.2.1. Layanan Informasi
Pengertian Layanan Informasi adalah
penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu dapat
memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan perkembangannya. Informasi
adalah salah satu aset penting yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup
suatu organisasi/bisnis, pertahanan keamanan dan keutuhan negara, kepercayaan
publik atau konsumen, sehingga harus dijaga ketersediaan, ketepatan dan
keutuhan informasinya. . Informasi dapat disajikan dalam berbagai format
seperti: teks, gambar, audio, maupun video.
Tujuan layanan informasi
secara umum adalah agar terkuasainya informasi tertentu sedangkan secara khusus
terkait dengan fungsi pemahaman (paham terhadap informasi yang diberikan) dan
memanfaatkan informasi dalam penyelesaian masalahnya. Layanan informasi
menjadikan individu mandiri yaitu memahami dan menerima diri dan lingkungan
secara positif, objektif dan dinamis, mampu mengambil keputusan, mampu
mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya tersebut dan akhirnya dapat
mengaktualisasikan dirinya.
2.2.2 Layanan
Keamanan
Layanan keamanan adalah
suatu yang sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan tidak
mudah terhapus atau hilang. Sistem dari keamanan ini juga membantu untuk
mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi
ketika jaringan berhasil ditembus. Keamanan jaringan disini adalah memberikan
peningkatan tertentu untuk jaringan. Peningkatan keamanan jaringan ini dapat
dilakukan terhadap :
1) Rahasia
(Privacy)
Dengan banyak pemakai yang tidak
dikenal pada jaringan menebabkan penyembunyian data yang sensitive menjadi
sulit.
2) Keterpaduan
Data (Data Integrity)
Karena banyak node dan pemakai
berpotensi untuk mengakses system komputasi, resiko korupsi data adalah lebih
tinggi.
3) Keaslian(Authenticity)
Hal ini sulit untuk memastikan identitas pemakai pada system remote, akibatnya satu host mungkin tidak mempercayai keaslian seorang pemakai yang dijalankan oleh host lain
Hal ini sulit untuk memastikan identitas pemakai pada system remote, akibatnya satu host mungkin tidak mempercayai keaslian seorang pemakai yang dijalankan oleh host lain
4) ConvertChannel
Jaringan menawarkan banyak kemungkinan untuk konstruksi convert channel untuk aliran data, karena begitu banyak data yang sedang ditransmit guna menyembunyikan pesan.
Jaringan menawarkan banyak kemungkinan untuk konstruksi convert channel untuk aliran data, karena begitu banyak data yang sedang ditransmit guna menyembunyikan pesan.
2.2.2.1 Definisi Keamanan
· Integrity
Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang. pada aspek ini system menjamin data tidak dirubah tanpa ada ijin pihak yang berwenang, menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang. pada aspek ini system menjamin data tidak dirubah tanpa ada ijin pihak yang berwenang, menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
· Confidentiality
Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang. pada aspek ini system menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang. pada aspek ini system menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
· Authentication
Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
· Availability
Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan. pada aspek ini system menjamin data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait.
Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan. pada aspek ini system menjamin data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait.
· Nonrepudiation
Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
Keamanan informasi diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol yang layak dipakai, yang dapat berupa kebijakan-kebijakan, struktur-struktur organisasi dan piranti lunak.
Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
Keamanan informasi diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol yang layak dipakai, yang dapat berupa kebijakan-kebijakan, struktur-struktur organisasi dan piranti lunak.
2.2.2.2 Serangan
(gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama.
1.Interruption
Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan.
2.Interception
Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
3.Modification
Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan.
Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan.
4.Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.
2.3 Layanan Context Aware dan
Event Base
Di dalam ilmu komputer
menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi
terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu
yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit
pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness. Context-awareness adalah
kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan
parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta
memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks
yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai
preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai
contoh: ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile
phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang
mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting.
Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan
bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian
ilmu komputer.
Tiga hal yang menjadi
perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
· The
acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks
dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh :
pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu
(misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
· The
abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara
konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang
dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan
bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
· Application
behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua hal yang paling penting
adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai
dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol
penuh kepada pengguna terhadap sistem.
Empat kategori aplikasi
context-awareness menurut Bill N. Schilit, Norman Adams, dan Roy Want, yaitu :
11. Proximate
selection
Proximate selection adalah sebuah
teknik antarmuka yang memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat lokasi
objek (benda atau manusia) yang berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi
dari user itu sendiri. Ada dua variabel yang berkaitan dengan proximate
selection ini, yaitu locus dan selection, atau tempat dan pilihan.
22. Automatic
Contextual Reconfiguration
Aspek terpenting dari salah satu
contoh kasus sistem context-aware ini adalah bagaimana konteks yang digunakan
membawa perbedaan terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara antar setiap
komponen berinteraksi. Sebagai contoh, penggunaan virtual whiteboard sebagai
salah satu inovasi automatic reconfiguration yang menciptakan ilusi pengaksesan
virtual objects sebagai layaknya fisik suatu benda.
3. Contextual
Informations and Commands
Kegiatan manusia bisa diprediksi dari
situasi atau lokasi dimana mereka berada. Sebagai contoh, ketika berada di
dapur, maka kegiatan yang dilakukan pada lokasi tersebut pasti berkaitan dengan
memasak. Hal inilah yang menjadi dasar dari tujuan contextual information and
commands, dimana informasi-informasi tersebut dan perintah yang akan
dilaksanakan disimpan ke dalam sebuah directory tertentu.
44. Context-Triggered
Actions
Cara kerja sistem context-triggered
actions sama layaknya dengan aturan sederhana IF-THEN. Informasi yang berada
pada klausa kondisi akan memacu perintah aksi yang harus dilakukan. Kategori
sistem context-aware ini bisa dikatakan mirip dengan contextual information and
commands, namun perbedaannya terletak pada aturan-aturan kondisi yang harus
jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang akan dilakukan.
2.4. Layanan Perbaikan
Sumber (Resource Discovery Service)
Layanan telematika yang
terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS)
adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan utilitas yang
diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas
untuk mempercepat kecepatanpenemuan.
Layanan perbaikan sumber
yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM
telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan
telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik,
dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan
masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang
telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan
SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan
informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi secara efektif
dan optimal.
Sasaran utama dalam upaya
pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut:
- Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
- Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
- Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.
BAB III
PERANAN LAYANAN
TELEMATIKA DALAM
BIDANG PENDIDIKAN
3.1
Layanan Telematika Transportasi
Di Era abad 21 peranan
Dunia teknologi mengalami kemajuan begitu cepat. Perkembangan teknologi
informasi yang cepat juga di bidang telematika yang merupakan bagian dunia TI,
Kalau kita membahas dunia TI cakupannya sangat luas, mari kita berpikir sejenak
di sekitar kita yaitu di dunia pendidikan tentang pengaruh telematika di dunia
pendidikan terutama di perguruan tinggi. Hampir semua perguruan tinggi baik
negeri dan swasta memanfaatkan teknologi informasi hal ini memang sangat
sinergi karena pendidikan mengimplementasikannya. Dengan adanya teknologi
informasi terutama telematika sangat membantu proses kegiatan belajar mengajar
di perguruan tinggi.
Telematika singkatan dari
Telekomunikasi dan Informatika. Telematika ini sangat berkembang pesat dan
sangat bermanfaat dalam pengolahan informasi di segala bidang kehidupan
manusia, salah satunya dalam bidang pendidikan. Pada bidang pendidikan ini
peran telematika sangat lah berpengaruh besar dalam membantu dunia pendidikan,
seperti membuat program pembelajaran secara virtual, membuat buku-buku virtual
sehingga lebih praktis untuk dipelajari dan dibawa kemana-mana dan membua
pembelajaran lebih menarik.
Perkembangan yang sangat
pesat dalam telematika maka munculah berbagai jargon yang berwalan e, mulai
dari e-book,e-learning, e-library dan sebagainya. e itu
berarti electronic. yang berarti penggunaan teknologi informatika. Membuat
pembelajaran lebih Real time, lebih praktis dan lebih murah. Cukup dengan
adanya jaringan Internet.
3.2
User Layanan Telematika Pendidikan
3.2.1. e-Book
e-book atau buku elektronik merupakan
berupa buku yang dapat dibuka dengan elektronik melalui komputer. ebook ini
biasanya berupa file yang isinya berupa informasi dari sebuah buku dalam bentuk
yang ringkas. dengan ebook kita dapat belajar melalui komputer, kita juga dapat
menyimpan ebook sebanyak-banyaknya tanpa harus membeli buku.
3.2.2 e-Learning
e-learning singkatan dari
elektronik learning merupakan cara baru media pembelajaran secara komputerisasi
khususnya internet dalam pembelajarannya. e-learning ini tidak selalu
menggunakan internet tapi juga ada pembelajaran meltimedia secara ofline.
Banyak software e-learning saat ini.
3.2.3 e-Library
e-library singkatan dari electronic
library merupakan perpustakaan yang sebagian besar bentuk bukunya adalah dalam
bentuk format digital dan hanya dapat di akses melalui komputer. perpustakaan
tidak seperti perpustakaan pada aslinya tetapi dalan virtual perpustakaan ini
menyimpan semua e-book dan kita dapat mengunduhnya secara gratis.
3.3 Menurut Miarso (2004) terdapat sejumlah pilihan alternatif
pemanfaatan di bidang pendidikan.
a. Perpustakaan
Elektronik
Perpustakaan yang biasanya arsip-arsip buku dengan di Bantu dengan teknologi informasi dan internet dapat dengan mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi agresif dalam berinteraksi dengan penggunanya. Homepage dari The Library of Congress merupakan salah satu perpustakaan yang terbesar di dunia. Saat ini sebagian informasi yang ada di perpustakaan itu dapat di akses melalui internet.
b. Surat
Elektronik (email).
Dengan aplikasi sederhana seperti
email maka seorang dosen, pengelola, orang tua dan mahasiswa dapat dengan mudah
berhubungan. Dalam kegiatan di luar kampus mahasiswa yang menghadapi kesulitan
dapat bertanya lewat email.
c. Ensiklopedia.
Sebagian perusahan yang menjajakan
ensiklopedia saat ini telah mulai bereksperimen menggunakan CD ROM untuk
menampung ensiklopedia sehingga diharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak
hanya berisi tulisan dan gambar saja, tapi juga video, audio, tulisan dan
gambar, dan bahkan gerakan. Dan data informasi yang terkandung dalam
ensklopedia juga telah mulai tersedia di internet. Sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan maka data dan informasi yang terkandung dalam ensiklopedi
elektronik dapat diperbaharui.
d. Sistem
Distribusi Bahan Secara Elektronis ( digital ).
Dengan adanya sistem ini maka
keterlambatan serta kekurangan bahan belajar bagi warga belajar yang tinggal di
daerah terpencil dapat teratasi. Bagi para guru SD yang mengikuti penyetaraan
D2, sarana untuk mengakses program ini tdk menjadi masalah karena mereka dapat
menggunakan fasilitas yang dimiliki kantor pos yang menyediakan jasa internet.
e. Tele-edukasi
dan Latihan Jarak Jauh dalam Cyber System
Pendidikan dan pelatihan jarak jauh
diperlukan untuk memudahkan akses serta pertukaran data, pengalaman dan sumber
daya dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan professional dari SDM di
Indonesia. Pada gilirannya jaringan ini diharapkan dapat menjangkau serta dapat
memobilisasikan potensi masyarakat yang lain, termasuk dalam usaha, dalam
rangka pembangunan serta kelangsungan kehidupan ekonomi di Indonesia, baik yang
bersifat pendidikan formal maupun nonformal dalam suatu “cyber system”.
f. Pengelolaan
Sistem Informasi
Ilmu pengetahuan tersimpan dalam
berbagai bentuk dokumen yang sebagian besar tercetak dalam bentuk buku, makalah
atau laporan informasi semacam ini kecuali sukar untuk diakses, juga memerlukan
tempat penyimpanan yang luas. Beberapa informasi telah disimpan dalam bentuk
disket atau CD ROM, namun perlu dikembangkan lebih lanjut sistem agar informasi
itu mudah dikomunikasikan. Mirip halnya dengan perpustakaan elektronik,
informasi ini sifatnya lebih dinamik (karena memuat hal-hal yang mutakhir)
dapat dikelola dalam suatu sistem.
g. Video
Teleconference
Keberadaan teknologi ini memungkinkan
siswa atau mahasiswa dari seluruh dunia untuk dapat berkenalan, saling mengenal
bangsa di dunia. Teknologi ini dapat digunakan sebagai sarana diskusi, simulasi
dan dapat digunakan untuk bermain peran pada kegiatan pembelajaran yang
berfungsi menumbuhkan kepercayaan diri dan kerjasama yang bersifat sosial.
3.4 Manfaat Telematika
·
Manfaat internet dalam e Business secara nyata dapat menekan biaya
transaksi daam berbisnis dan memberikan kemudahan dalam diversifikasi
kebutuhan.
·
Manfaat internet dalam e Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah
dalam menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat.
·
Dalam bidang kesehatan dan juga pendidikan secara nyata juga telah memberikan
nilah tambah bagi masyarakat luas.
·
Telematika cukup memberi warna tersendiri dalam perekonomian nasional.
Ditandai dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru
menggunakan teknologi Internet, maka Indonesia tak ketinggalan dalam booming
perdagangan elektronis / electronic commerce (e-commerce).
·
Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan
sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi
dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi semua persyaratan
terpenuhi, penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1% akan
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%. Hipotesis ini telah terbukti
kebenarannya di Jepang, Korea, Kanada, Australia, negara-negara Eropa,
Skandinavia, dan lainnya.
3.5 Dampak Negatif Telematika
·
Tindakan kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet.
Contohnya, tindakan yang disebut carding, adalah cyber crime dengan cara
mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding
(carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
·
Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan
electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.
·
Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional, Contoh kejahatan
transnasional ini adalah human trafficking, penyelundupan orang, narkotika,
atau teroris internasional.
·
Kejahatan telematika merugikan individu,missal Lima orang hacker (penyusup)
yang berada di Moskow telah mencuri sekitar 5400 data kartu kredit milik orang
Rusia dan orang asing yang didapat dengan menyusup pada sistem komputer
beberapa internet retailer.
·
Kejahatan telematika merugikan perusahaan atau organisasi, Pada tahun 1995,
Julio Cesar Ardita, seorang mahasiswa dari Argentina berhasil menyusup dan
mengganti (cracking) data sistem yang ada di Fakultas Arts and Science
Universitas Harvard.
BAB
IV
KESIMPULAN
Dari
hari kehari perkembangan telematika dalam bidang pendidikan semakin maju,
hal ini disebabkan semakin beraneka ragamnya kebutuhan akan telematika itu
sendiri. Semakin banyaknya aplikasi yang bermuculan untuk membuat aplikasi
berbasis telematika ini dan juga beraneka ragam kebutuhan informasi
pendidikan akan memudahkan bagi pengguna telematika dalam memenuhi
kebutuhannya. Dengan adanya perkembangan telematika di
bidang pendidikan salah satucontohnya e-learning sangat
memberikan banyak manfaat bagi pengguna salah satunya membuat
pengguna menghemat waktu, tenaga, biaya dan lain sebagainya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://maulanagilbert.blogspot.com/2013/10/peranan-layanan-telematika-dalam-bidang.html