Sabtu, 01 Desember 2012

KAITAN SUMBER PRIMER DAN SEKUNDER UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN TEMA KARANGAN

Diposting oleh Unknown di 02.02

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

1.   Sumber  Primer.

 Sumber primer, atau disebut juga sumber primer merupakan sumber utama yang memuat informasi asli yang dapat dituangkan dalam bentuk kata, gambar, ataupun objek lainnya. Informasi yang terkandung di dalam sumber primer seringkali tidak mengalami proses penyuntingan, sehingga informasi yang disajikan murni apa adanya. Dengan kata lain, sumber primer merupakan sumber informasi yang tidak dilengkapi oleh penafsiran, evaluasi, analisis, peringkasan, atau berbagai jenis komentar dari si pengarang. Namun demikian, sumber primer tidak diterbitkan hanya dalam bentuk tertulis. Memoar dan sejarah lisan juga dapat dikategorikan sebagai sumber primer sehingga tema karangan masih bersifat orisinil.

Tema   --à pendek  --à kata atau frasa
Contoh : bertema percintaan, perjuangan, kesenjangan sosial
              --à panjang  --à kalimat (isinya bersifat umum)   
Contoh : Dengan semangat sportivitas, kita sukseskan. . . .
                Melalui Kepedulian Sosial Kita Gencarkan . . . .

Tema berarti pokok pemikiran topik yang sudah mengandung tujuan Ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan

Contoh :
Topik : Penanggulangan Pencemaran Udara
Tema   : Penanggulangan Pencemaran Udara melalui Pengurangan emisi kendaraan
                 bermotor
  • Tema yang baik harus mengandung kejelasan, kesatuan, perkembangan, keaslian.
  • Penetapan tema sebelum mulai mengarang sangat penting untuk pedoman menulis secara teratur dan jelas sehingga isi karangan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan.
  • Tema dapat juga diartikan sebagai pengungkapan maksud dan tujuan.
  • Rumusan tema boleh lebih dari satu kalimat, asalkan seluruh kalimat bersama-sama mengungkapkan satu ide (ide karangan).
  • Tema adalah adalah topik yang sudah jelas mengandung tujuan. Misalnya, jika topik penanggulangan pencemaran udara disertai tujuan menanggulangi pencemaran udara dengan mengurang emisi kendaraan bermotor maka temanya: penanggulangan pencemaran udara melalui pengurangan emisi kendaraan bermotor.
  • Dari topik dan tema dapat diangkat menjadi judul karangan ilmiah.
  • Mengembangkan kerangka karangan

Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan. Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.
Setiap karya tulisan, entah sebuah novel atau surat bisnis, perlu memiliki tema yang dominan atau ide pokok. Tema perlu tertulis dengan jelas dan gamblang tertera dalam surat atau tulisan teknis. Sedangkan dalam sebuah karya kreatif, tema dapat terungkap perlahan-lahan dalam pengembangan karya tersebut; tema ini hanya dapat dimengerti sepenuhnya oleh pembaca di akhir cerita. Akan tetapi, tema diperlukan sejak awal dan berfungsi sebagai benang penyatu antar setiap bab atau paragrafnya. Setiap bagian dari tulisan tersebut perlu berhubungan dengan tema yang telah ditentukan. Inilah yang menyatukan sebuah karya tulisan.

Sebagai perbandingan, cerpen pendek atau puisi dapat berfokus sepenuhnya pada satu tema. Walaupun demikian, terkadang ada acuan tersirat atau bahkan acuan gamblang untuk ide atau tema-tema lain, karena tidak ada satu ide atau pengalaman yang berdikari, tetapi pasti berhubungan dan berkaitan dengan ide serta pengalaman-pengalaman lain.Kita dapat mengembangkan tema dengan cara apa saja, atau melalui teknik yang beragam seperti:

· pikiran serta ucapan-ucapan dari karakter,
· tindakan-tindakan karakter,
· membandingkan beberapa masyarakat atau beberapa generasi dalam sebuah masyarakat,
· identifikasi nilai dan pengalaman-pengalaman bersama antara kelompok atau generasi-generasi,
· cara-cara menghadapi dan mengatasi lingkungan,
· penggunaan simbolis dari lanskap dan alam,
· ide-ide yang diulang dalam bentuk yang berbeda,
· simbol atau hal-hal kebudayaan yang diulang, dan
· nilai-nilai yang dikontraskan

Ada dua jenis sumber primer, yaitu naskah (manuscript source) dan sumber yang diterbitkan (published source). Manusrcipt source merupakan rekaman informasi yang masih asli, dapat berupa artefak ataupun naskah yang belum dipublikasikan. Sedangan published source dapat dikelompokkan lagi menjadi dua bagian, yaitu :
  1. Dalam bentuk naskah, misalnya seperti surat, buku harian, dan memoar, yang biasanya baru disebarluaskan / diterbitkan setelah kematian seseorang. Informasi yang terkandung di dalamnya biasanya bersifat pribadi dan mendalam.
  2. Materi / rekaman informasi yang memang ditujukan untuk dicetak dan disebarluaskan ke masyarakat. Misalnya seperti artikel di koran, autobiografi, laporan tahunan perusahaan, dan laporan mengenai sensus penduduk.
Sumber primer biasanya dihasilkan oleh orang-orang yang terlibat langsung dalam suatu peristiwa, kegiatan, atau kehidupan seseorang. Sumber primer seringkali dihasilkan pada saat atau sesaat setelah suatu peristiwa terjadi, sehingga dapat dikatakan bahwa sumber primer merupakan bukti pertama dari suatu peristiwa. Beberapa contoh sumber informasi primer, di antaranya yaitu :
-    Korespondensi
-    Buku harian
-    Artefak
-    Rekaman sejarah lisan
-    Data penelitian
-    Foto
-    Memoar dan autobiografi
-    Pidato
-    Karya kreatif
-    Peta
-    Koran
-    Naskah kuno
Sumber yang kedua, yaitu sumber sekunder. Secara garis besar, sumber sekunder dapat dipahami sebagai sumber informasi yang menyajikan penafsiran, analisis, penjelasan, ulasan dari pengarang terhadap topik tertentu. Sumber sekunder bisa juga berupa analisis atau paparan yang mengambil sumber primer sebagai objek pembahasannya, sehingga dapat dikatakan bahwa sumber sekunder  merupakan reproduksi dari sumber primer. Seringkali, sumber sekunder ditulis atau direkam bertahun-tahun setelah suatu peristiwa bersejarah terjadi. Pada beberapa kesempatan, sumber sekunder juga digunakan sebagai sarana untuk mengajukan pendapat ataupun mengungkapkan pernyataan yang mendukung pendapat penting dari seseorang maupun kelompok tertentu.

 Contoh sumber sekunder: 

-    Monograf / buku teks
-    Ensiklopedi
-    Paparan tentang fotografi
-    Editorial
-    Ulasan mengenai pidato
-    Artikel majalah atau jurnal
-    Analisis data penelitian
-    Tinjauan (review) artikel dan literatur
-    Tesis dan disertasi
-    Biografi
-    Indeks dan abstrak
-    Kamus
Kesimpulan
Kedua sumber tersebut, baik primer dan sekunder memang cukup sulit untuk dibedakan. Suatu sumber primer dapat menjadi sumber sekunder, dan begitu pula sebaliknya, tergantung bagaimana seseorang/pengguna menggunakannya. Sebagai contoh, sumber informasi berjudul Pidato Presiden pada Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 45 dapat menjadi sumber primer apabila yang akan dipelajari adalah makna kemerdekaan selama 45 tahun kemerdekaan RI dari pidato tersebut. Namun, akan menjadi sumber sekunder apabila yang akan dipelajari adalah filosofis asal yang mengilhami terciptanya paparan pidato tersebut.



0 komentar:

Posting Komentar

 

*Tya Lolita Vertika* Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos