Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan
seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis
kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam
keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
1. Sumber Primer.
Sumber primer, atau disebut juga sumber primer
merupakan sumber utama yang memuat informasi asli yang dapat dituangkan dalam
bentuk kata, gambar, ataupun objek lainnya. Informasi yang terkandung di dalam
sumber primer seringkali tidak mengalami proses penyuntingan, sehingga
informasi yang disajikan murni apa adanya. Dengan kata lain, sumber primer
merupakan sumber informasi yang tidak dilengkapi oleh penafsiran, evaluasi,
analisis, peringkasan, atau berbagai jenis komentar dari si pengarang. Namun
demikian, sumber primer tidak diterbitkan hanya dalam bentuk tertulis. Memoar
dan sejarah lisan juga dapat dikategorikan sebagai sumber primer sehingga tema
karangan masih bersifat orisinil.
Tema --à pendek --à kata atau frasa
Contoh : bertema percintaan, perjuangan, kesenjangan sosial
--à panjang --à kalimat (isinya
bersifat umum)
Contoh : Dengan semangat sportivitas, kita sukseskan. . . .
Melalui Kepedulian Sosial Kita Gencarkan . .
. .
Tema berarti pokok pemikiran topik yang sudah mengandung tujuan Ide atau
gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut
tema karangan
Contoh :
Topik : Penanggulangan
Pencemaran Udara
Tema : Penanggulangan
Pencemaran Udara melalui Pengurangan emisi kendaraan
bermotor
- Tema yang baik harus mengandung kejelasan, kesatuan, perkembangan, keaslian.
- Penetapan tema sebelum mulai mengarang sangat penting untuk pedoman menulis secara teratur dan jelas sehingga isi karangan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan.
- Tema dapat juga diartikan sebagai pengungkapan maksud dan tujuan.
- Rumusan tema boleh lebih dari satu kalimat, asalkan seluruh kalimat bersama-sama mengungkapkan satu ide (ide karangan).
- Tema adalah adalah topik yang sudah jelas mengandung tujuan. Misalnya, jika topik penanggulangan pencemaran udara disertai tujuan menanggulangi pencemaran udara dengan mengurang emisi kendaraan bermotor maka temanya: penanggulangan pencemaran udara melalui pengurangan emisi kendaraan bermotor.
- Dari topik dan tema dapat diangkat menjadi judul karangan ilmiah.
- Mengembangkan kerangka karangan
Proses
pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap
materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik,
permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula
kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk
mengembangkan karangan. Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk
dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus
sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan
cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan,
semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.
Setiap karya tulisan, entah sebuah novel atau surat bisnis, perlu
memiliki tema yang dominan atau ide pokok. Tema perlu tertulis dengan jelas dan
gamblang tertera dalam surat atau tulisan teknis. Sedangkan dalam sebuah karya
kreatif, tema dapat terungkap perlahan-lahan dalam pengembangan karya tersebut;
tema ini hanya dapat dimengerti sepenuhnya oleh pembaca di akhir cerita. Akan
tetapi, tema diperlukan sejak awal dan berfungsi sebagai benang penyatu antar
setiap bab atau paragrafnya. Setiap bagian dari tulisan tersebut perlu
berhubungan dengan tema yang telah ditentukan. Inilah yang menyatukan sebuah
karya tulisan.
Sebagai perbandingan, cerpen pendek atau puisi dapat berfokus sepenuhnya
pada satu tema. Walaupun demikian, terkadang ada acuan tersirat atau bahkan
acuan gamblang untuk ide atau tema-tema lain, karena tidak ada satu ide atau
pengalaman yang berdikari, tetapi pasti berhubungan dan berkaitan dengan ide
serta pengalaman-pengalaman lain.Kita dapat mengembangkan tema dengan cara apa
saja, atau melalui teknik yang beragam seperti:
· pikiran serta
ucapan-ucapan dari karakter,
· tindakan-tindakan
karakter,
· membandingkan
beberapa masyarakat atau beberapa generasi dalam sebuah masyarakat,
· identifikasi
nilai dan pengalaman-pengalaman bersama antara kelompok atau generasi-generasi,
· cara-cara
menghadapi dan mengatasi lingkungan,
· penggunaan
simbolis dari lanskap dan alam,
· ide-ide yang
diulang dalam bentuk yang berbeda,
· simbol atau
hal-hal kebudayaan yang diulang, dan
· nilai-nilai yang
dikontraskan
Ada dua jenis sumber primer, yaitu naskah (manuscript source) dan sumber
yang diterbitkan (published source). Manusrcipt source merupakan rekaman
informasi yang masih asli, dapat berupa artefak ataupun naskah yang belum
dipublikasikan. Sedangan published source dapat dikelompokkan lagi
menjadi dua bagian, yaitu :
- Dalam bentuk naskah, misalnya seperti surat, buku harian, dan memoar, yang biasanya baru disebarluaskan / diterbitkan setelah kematian seseorang. Informasi yang terkandung di dalamnya biasanya bersifat pribadi dan mendalam.
- Materi / rekaman informasi yang memang ditujukan untuk dicetak dan disebarluaskan ke masyarakat. Misalnya seperti artikel di koran, autobiografi, laporan tahunan perusahaan, dan laporan mengenai sensus penduduk.
Sumber primer biasanya
dihasilkan oleh orang-orang yang terlibat langsung dalam suatu peristiwa,
kegiatan, atau kehidupan seseorang. Sumber primer seringkali dihasilkan pada saat
atau sesaat setelah suatu peristiwa terjadi, sehingga dapat dikatakan bahwa
sumber primer merupakan bukti pertama dari suatu peristiwa. Beberapa contoh
sumber informasi primer, di antaranya yaitu :
-
Korespondensi
-
Buku
harian
-
Artefak
-
Rekaman
sejarah lisan
-
Data
penelitian
-
Foto
-
Memoar
dan autobiografi
-
Pidato
-
Karya
kreatif
-
Peta
-
Koran
-
Naskah
kuno
Sumber yang kedua,
yaitu sumber sekunder. Secara garis besar, sumber sekunder dapat dipahami
sebagai sumber informasi yang menyajikan penafsiran, analisis, penjelasan,
ulasan dari pengarang terhadap topik tertentu. Sumber sekunder bisa juga berupa
analisis atau paparan yang mengambil sumber primer sebagai objek pembahasannya,
sehingga dapat dikatakan bahwa sumber sekunder merupakan reproduksi dari
sumber primer. Seringkali, sumber sekunder ditulis atau direkam bertahun-tahun
setelah suatu peristiwa bersejarah terjadi. Pada beberapa kesempatan, sumber
sekunder juga digunakan sebagai sarana untuk mengajukan pendapat ataupun
mengungkapkan pernyataan yang mendukung pendapat penting dari seseorang maupun
kelompok tertentu.
Contoh sumber sekunder:
-
Monograf
/ buku teks
-
Ensiklopedi
-
Paparan
tentang fotografi
-
Editorial
-
Ulasan
mengenai pidato
-
Artikel
majalah atau jurnal
-
Analisis
data penelitian
-
Tinjauan
(review) artikel dan literatur
-
Tesis
dan disertasi
-
Biografi
-
Indeks
dan abstrak
-
Kamus
Kesimpulan
Kedua sumber tersebut,
baik primer dan sekunder memang cukup sulit untuk dibedakan. Suatu sumber
primer dapat menjadi sumber sekunder, dan begitu pula sebaliknya, tergantung
bagaimana seseorang/pengguna menggunakannya. Sebagai contoh, sumber informasi
berjudul Pidato Presiden pada Ulang
Tahun Kemerdekaan RI ke 45 dapat menjadi sumber primer apabila yang
akan dipelajari adalah makna kemerdekaan selama 45 tahun kemerdekaan RI dari
pidato tersebut. Namun, akan menjadi sumber sekunder apabila yang akan
dipelajari adalah filosofis asal yang mengilhami terciptanya paparan pidato
tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar