PASAR MONOPOLISTIS
Pasar Monopolistis adalah
salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa
aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap
produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang
membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta
gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan
rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda
memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna,
kemasan, dan lain-lain. Pasar persaingan monopolistis baru dikembangkan
oleh para ahli ekonomi pada tahun 1930 oleh E. Chamberlin dan Joan
Robinson. Pasar persaingan monopolistis merupakan pasar yang berada di
antara pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Pasar persaingan
monopolistis mempunyai ciri-ciri yang terdapat pada pasar persaingan
sempurna dan pasar persaingan monopoli. Pada pasar monopolistik,
produsen memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga walaupun pengaruhnya
tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan
ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri
khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek
lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga.
Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang
cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus
sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah
irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang
stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan
setia masing-masing. Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah
faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan
menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat
mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan
sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya,
perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif
mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya. Pasar
persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara
dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli.
Oleh sebab itu sifat‑sifatnya mengandungi unsur‑unsur sifat pasar
monopoli, dan, unsur‑unsur sifat pasar persaingan sempurna. Pasar
persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak
(differentiated products). Ciri‑ciri selengkapnya dari pasar persaingan
monopolistis adalah seperti yang diuraikan di bawah ini.
Dikatakan mirip dengan pasar persaingan sempurna, karena ada kebebasan
bagi perusahaan sebagai penjual (produsen) untuk masuk pasar dan keluar
lagi, akan tetapi barang yang diperjualbelikan dibedakan
(differentiated) melalui berbagai macam program promosi penjualan.
Dengan demikian pasar persaingan monopolistis adalah suatu keadaan
dimana terdapat banyak penjual (produsen) yang berkaitan erat tetapi
bukan penjual/penghasil barang yang sama. Barang yang diperjual-belikan
pada pasar persaingan monopolistis hanya satu jenis saja, akan tetapi
mempunyai perbedaan-perbadaan dalam hal bentuk, kualitas atau ukurannya.
Pasar monopolistis banyak dijumpai pada sector jasa, misalnya salon,
butik dan lain sebagainya.
CIRI PASAR MONOPOLISTIS
- Barang yang diperjualbelikan mnerupakan differentiated product.
Ciri ini merupakan sifat yang penting dalam membedakan antara pasar
persaingan monopolistis dan persaingan sempurna. Seperti telah
diterangkan, dalam persaingan sempurna produksi berbagai perusahaan
adalah serupa. Oleh karenanya sukar untuk membedakan yang mana yang
merupakan produksi suatu perusahaan, dan yang mana pula produksi
perusahaan lainnya. Produksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda
coraknya (differentiated product) dan secara fisik mudah dibedakan di
antara produksi sesuatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya.
Di samping perbedaan dalam bentuk fisik barang tersebut terdapat pula
perbedaan‑perbedaan dalam pembukusannya, perbedaan dalam bentuk “jasa
perusahaan setelah penjualan” (after‑sale service) dan perbedaan dalam
cara membayar barang yang dibeli. Sebagai akibat dari
perbedaan‑perbedaan ini barang yang diproduksikan oleh
perusahaan‑perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis bukanlah
barang yang bersifat pengganti sempurna (perfect substitute) kepada
barang yang diproduksikan perusahaan lain. Mereka hanya merupakan
pengganti yang dekat atau close substitute. Perbedaan dalam sifat barang
yang dihasilkan inilah yang menjadi dari adanya kekuasaan monopoli,
walaupun kecil, yang dimiliki oleh perusahaan dalam pasar persaingan
monopolistis.
- Terdapat banyak penjual/produsen di pasar.
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis,
namun demikian ia tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan
sempurna. Apabila di dalam pasar sudah terdapat beberapa puluh
perusahaan, maka pasar persaingan monopolistis sudah mungkin wujud. Yang
penting, tidak satu pun dari perusahaan‑perusahaan tersebut
ukuran/besarnya jauh melebihi dari perusahaan‑perusahaan lainnya.
Perusahaan dalam pasaran monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama
besarnya. Keadaan ini menyebabkan produksi suatu perusahaan relatif
sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam keseluruhan
pasar.
- Persaingan Mempromosi Penjualan Sangat Aktif
Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari
perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Sesuatu
perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga relatif tinggi, tetapi
masih dapat menarik banyak langganan. Sebaliknya suatu perusahaan lain
mungkin harga barangnya rendah, tetapi tidak banyak menarik langganan.
Keadaan seperti ini disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan,
yaitu barang yang bersifat berbeda corak. Ini menimbulkan daya tarik
yang berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi cita rasa
pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan harga (non price
competition). Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam
memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang terus
menerus memberikan syarat penjualan yang menarik, dan sebagainya.
- Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis
Ciri‑ciri persaingan monopolistis seperti yang diterangkan dalam
bagian yang lalu menimbulkan pengaruh yang cukup penting ke atas corak
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis.
Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan
monopolistis adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli tetapi
elastisitasnya tidak sampai mencapai elastis sempurna yaitu kurva
permintaan yang sejajar sumbu datar yang merupakan kurva permintaan yang
dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Maka pada
hakikatnva ku permintaan ke atas barang produksi perusahaan dalam
persaingan monopolistis adalah bersifat menurun secara sedikit demi
sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). Kurva dalam
Monopolistis biasanya bersifat :
(i) Apabila perusahaan menaikkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat berkurang, dan sebaliknya
(ii) Apabila
perusahaan menurunkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi
sangat bertambah.
Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistis tidak
bersifat elastis sempurna, kurva hasil penjualan marginal (MR) tidak
beri dengan kurva permintaan. Dalam persaingan monopolistis kurva MR ad
sama seperti yang terdapat dalam monopolistis, yaitu kurva tersebut
terletak bawah kurva permintaan.
0 komentar:
Posting Komentar